>

Wednesday, June 22, 2011

ADA APA DENGAN BERKAT TUHAN..?

PhotobucketPada waktu berdoa kita sering berkata, Tuhan berkatilah hidup kami, Tuhan berkatilah pekerjaan kami, Tuhan berkatilah gereja kami dan seterusnya. Kata berkat itu menjadi sangat penting dan ketika diucapkan dalam kegiatan yang bersifat rohani maka menjadikan situasi menjadi sangat religius dan agung. Banyak orang berlomba-lomba ingin menjadi orang yang diberkati. Namun pernahkah kita berdiam diri dan merenungkan arti kata berkat dengan sangat mendalam?

Pengertian kita tentang konsep berkat pada umumnya adalah sangat dangkal bahkan cenderung hanya merupakan ungkapan nafsu serakah akan materi. Orang Kristen ketika berpikir untuk meminta berkat kepada Tuhan, maka berkat yang diharapkan adalah curahan materi yang berkelimpahan. Saat kita berdoa Tuhan berkatilah hidup kami maka yang diharapkan adalah adanya curahan materi yang banyak berupa uang. Jika setelah berdoa dan kemudian ada curahan uang yang banyak pada rekening, maka saat itulah kita merasa mendapat berkat. Demikian pula dengan pekerjaan, kita merasa mendapat berkat apabila pekerjaan itu menghasilkan uang yang banyak. Gereja kita mendapat berkat tatkala bisa memperluas gedung dan membeli tanah karena banyaknya uang yang ada pada kas. Pikiran seperti inilah yang saya maksud dengan dangkal dan ungkapan nafsu serakah. Pandangan orang mengenai berkat semata-mata hanyalah mengenai berapa banyak uang yang bisa saya peroleh. Jika kita mendapat berkat materi maka ada fenomena yaitu itulah orang yang diperkenan oleh Tuhan. Semakin seseorang menjadi kaya maka semakin orang lain dan dirinya sendiri merasa sebagai orang yang baik dihadapan Tuhan.

Istilah orang baik di sini merujuk pada satu kondisi yaitu sebagai orang yang saleh di bandingkan orang yang lebih miskin materi. Kita harus mengerti berkat itu tidak identik dengan uang atau kekayaan. Namun pandangan ini tidak banyak yang bisa mengertinya, karena pandangan orang pada umumnya adalah seperti fenomena yang sudah saya sebutkan, jika kaya maka dia adalah orang yang diberkati oleh Tuhan. Dan kita juga kemudian terjebak pada pemikiran jika seseorang miskin pasti tidak diberkati Tuhan. Mengapa orang pada umumnya dapat setuju pada fenomena seperti ini? Saya beri 2 alasan yang sederhana, pertama: ketika ada yang diminta untuk memberikan kesaksian, maka seringkali adalah mereka yang memiliki keberhasilan di bidang bisnis, keberhasilan orang ini membuat orang yang menyaksikan digiring untuk berkesimpulan itulah orang yang diberkati Tuhan. Dari kesimpulan ini menimbulkan kesimpulan lain yaitu di dalam gereja orang miskin posisinya sangat kurang dihargai. Alasan kedua: coba lihat daftar pemberi persembahan, maka pada umumnya diurut dari pemberi yang terbesar hingga yang terkecil. Mungkin ada yang beralasan itu hanya untuk memudahkan saja dalam menyusun laporan. Saya pikir alasan ini tidak cukup kuat untuk mendukung pendapat tersebut. Alasan yang sesungguhnya adalah karena mereka yang memberi persembahan dengan angka besar adalah orang-orang yang dipandang penting dalam gereja, mereka dipandang sebagai kelompok orang yang diberkati, sehingga dihormati, oleh karenanya mereka harus berada dalam daftar paling depan.

Saya pikir 2 alasan tersebut sudah bisa menggambarkan betapa terhormatnya menjadi orang kaya. Dua alasan sederhana yang sudah saya sebutkan ini sudah bisa cukup untuk memicu orang-orang Kristen juga untuk berlomba-lomba menjadi orang kaya secara materi. Untuk mendukung fenomena tersebut masih banyak alasan yang lainnya, saya tidak akan menuliskannya lebih banyak. Jika sudah tahu fenomenanya bagaimana dengan faktanya? Faktanya adalah justru seringkali orang kaya itu mempunyai moralitas dan etika yang amburadul. Moralitas dan etika dalam menjalankan bisnisnya ketika ditelusuri banyak yang tidak sesuai dengan ajaran dalam Alkitab. Dengan fakta seperti ini apakah bisa ditarik kesimpulan bahwa orang kaya adalah orang yang lebih istimewa di hadapan Tuhan? Di hadapan Tuhan belum tentu, tapi dihadapan manusia adalah ya. Ayub kaya dan dia istimewa di hadapan Tuhan, tapi tidak berarti setiap orang kaya istimewa dihadapan Tuhan. Janda miskin bisa lebih berharga di hadapan Tuhan.

Nafsu serakah manusia ini sulit dibuat menjadi lebih benar, karena dasar pemikirannya yang sudah keliru yaitu banyaknya materi sebagai bukti akan begitu baiknya hubungan dengan Tuhan. Nafsu yang serakah ini semakin mendapat dukungan oleh karena adanya kesaksian dari orang-orang yang menjadi kaya karena ikut Tuhan. Mereka menebarkan pesona betapa indahnya menjadi kaya dan disayang Tuhan. Padahal Alkitab mencatat ketika seorang muda yang kaya datang kepada Yesus, dia disuruh menjual seluruh hartanya dan mengikut Dia. Bukan orang kaya yang disayang Tuhan, tetapi mereka yang taat kepada kehendaknya. Konsep berkat bagi orang Kristen harus lebih mulia, lebih agung daripada hanya sekedar uang. Seandainya kita berdoa berkatilah hidup kami, maka kalaupun tidak ada curahan materi yang berkelimpahan, tapi memiliki istri/suami yang mengasihi keluarganya, bukankah ini juga berkat? Sebagai orang tua yang anaknya mau belajar dengan sungguh-sungguh di sekolah tanpa menghamburkan biaya, apakah itu bukan berkat? Dianugerahi kesehatan yang baik sehingga tidak pernah berobat ke dokter, masihkah tidak merasakan ini sebagai sebuah berkat? Istri/suami yang baik, anak yang baik, kesehatan yang baik itu adalah berkat yang seharusnya diterima dengan rasa syukur kepada Tuhan.

Manusia pada umumnya, termasuk orang Kristen juga terkadang tidak menyadari bahwa setiap detik dalam kehidupan manusia adalah berkat. Manusia diciptakan Tuhan dan diberi tempat dalam dunia ini pada saat Dia sudah menyelesaikan penciptaan alam semesta. Manusia adalah ciptaan yang paling terakhir, hal ini supaya ciptaan ini bisa melangsungkan kehidupan dengan kondisi alam yang mendukung mereka dapat bertahan hidup. Jadi ketika manusia dapat hidup di dunia, dia hidup berdasarkan berkat-berkat dari Tuhan. Jikalau Tuhan tidak mengatur kondisi planet bumi sedemikian rupa, maka manusia tidak dapat hidup di dalamnya. Celakanya manusia seringkali tidak menyadari adanya berkat ini, kehidupan di dunia ini dipandang sebagai sebuah keadaan yang biasa saja. Ketika menghirup oksigen tidak dirasakan sebagai berkat. Baru ketika sakit dan harus membeli oksigen supaya dapat bernapas dengan lancar dan memerlukan biaya yang sangat mahal, kita menyadari oksigen adalah berkat. Betapa sempitnya pikiran kita dalam memandang berkat dari Tuhan, sehingga banyak hal yang berseliweran dalam kehidupan yang harusnya diakui sebagai berkat tapi kita tidak merasakan itu sebagai berkat.

Berkat dari Tuhan itu bukan semata-mata kekayaan materi saja. Berkat Tuhan itu luas dan dalam tidak dapat diukur dan dibatasi oleh pemikiran manusia. Bahkan ada sebuah berkat yang jarang dirasakan sebagai berkat, bahkan oleh orang Kristen sekalipun, berkat itu adalah pemulihan hubungan antara manusia dengan Allah, itu adalah BERKAT SEJATI yang seharusnya paling dikejar oleh umat manusia. Berkat itu adalah Yesus Kristus sendiri. Berkat ini ironisnya adalah yang paling dihinakan bahkan dianggap tidak bernilai dan tidak berguna oleh banyak orang. Mengapa orang tidak menghargai berkat yang berupa pemulihan hubungan antara Allah dan manusia? Ini karena perbedaan pandangan antara Allah dan manusia terhadap dosa. Manusia memandang dosa bukan hal yang fatal dalam hubungan dengan Allah. Manusia mengira dosa seperti sebuah kesalahan biasa yang bisa mudah diperbaiki.

Nah....banyak juga yang mempersoalkan masalah-masalah BERKAT contohnya seperti yang saya ambil dari SINI

Tapi sebelum forum menjawab saya punya pandangan sendiri tentang berkat Tuhan.
Menurut saya  boleh saja kita saat berusaha dan Tuhan memberkati materi secara berlimpah, tetapi sebenarnya setiap berkat Tuhan yang diberikan pada kita Tuhan mempunyai tujuan.....dan tujuan itu adalah agar kita juga menjadi berkat bagi orang lain. Tapi kebanyakan dari orang yang diberkati selalu menutup mata dengan kekurangan saudaranya,hidup mementingkan diri sendiri,serakah yang berujung pada kesombongan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah ''carilah kerajaan Allah dahulu...'' jika kita bekerja hendaklah bekerja bagi Tuhan,jika kita mendapat berkat hendaklah berkat itu untuk memulyakan Tuhan.

KESUKSESAN MENJADI TOLAK UKUR

Diskusi Kristen n Seputar Gereja some1

24 July 2007 22:32:19

2702

28

0

Temen-teman.....saya sering melihat tolak ukur seseorang tentang kebenaran menjalani Firman Tuhan selalu difokuskan dengan kesuksesan dan berkat yg berlimpah di dalam kehidupan sehari-hari. Benarkah demikian?

Contoh :

Di Televisi/radio/majalah atau sejenisnya cenderung dibuat contoh renungan dari orang tak punya menjadi orang yg punya atau bahkan menjadi kaya raya.

Bagaimana menurut sodara-sodara menanggapi hal ini? Apakah seseorang yg benar mengikuti dan menjalankan Firman Tuhan sudah pasti berhasil dalam segala hal yg bisa dinilai oleh Dunia ini?

Atau...apakah kesuksesan di Dunia ini menjadi tolak ukur bahwa, seseorang adalah benar-benar menjalani kehendak Allah dan mendapat kehidupan yg berkelimpahan di dunia ini?

Tapi...justru yg sering saya lihat, orang-orang yg benar menjalankan Firman Tuhan itu malah hidupnya biasa-biasa aja, tetapi mereka itu tetep bersukacita dan mensyukuri apa adanya dengan keadaannya.

Bagaimana dengan ini?

Apakah menjalani kebenaran Firman Tuhan itu otomatis terlihat di Dunia ini atau nanti setelah kita mati? Saya bingung sekarang kok tolak ukur itu dilihat dari keadaan di dunia.

Tujuan utama kita menjalankan Kebenaran Firman Tuhan itu apa ya menurud saudara sekalian?

Apakah untuk : Kebutuhan di Dunia atau di Akhirat nanti?

Tolong temen-temen berikan masukan, kalo bisa sekalian ayat-ayat yg menguatkan.

Tuhan Memberkati.

Comments

lukas (JC Fever) , 27 July 2007 13:19:58

Vincent

Yang dipermasalahin apanya sih??

kalau orang diberkati, kok bingung?? iri??

kalau gerejanya yang kasih kesaksian seperti itu, ya kalau memang Tuhan bekerja dengan cara, dan banyak orang menjadi percaya yah nggak apa kan?? tapi kalau itu semata akalan manusia, tenang aja nggak akan bertahan lama kok.

Saya sama sekali tidak pernah iri dengan hal ini. Cuma yang perlu diingatkan adalah orang Kristen itu jangan sampai berpikir orang Kristen seharusnya hidup makmur sebagai tanda bahwa hidupnya diberkati oleh Tuhan – lebih jauh, sebagai bukti dia memang dipilih Tuhan untuk selamat.

Sekali lagi bercerminlah ke belakang. Apakah ada para rasul yang hidup kaya sebagai tanda bukti bahwa dia dipilih oleh Tuhan ??? Namun saya juga tidak berkata bahwa jadi orang Kristen itu harus seperti para rasul yang hidup menderita. Sama sekali tidak. Cuma, janganlah menjadikan kekayaan itu sebagai bukti bahwa anda sudah diberkati dan dipilih oleh Tuhan.

Poin2nya udeh cukup lengkap. Konklusi yang cukup matang... Wink
erwinsusilo (JCer) , 26 July 2007 12:14:00

wah banyak yah pendapatnya ada yang extrim a dan extrim b...

well jadi pengen posting juga walaupun udah lama baca nggak pernah posting.

wel ada pertanyaan sih

1. Yang dipermasalahin apanya sih??

kalau orang diberkati, kok bingung?? iri??

kalau gerejanya yang kasih kesaksian seperti itu, ya kalau memang Tuhan bekerja dengan cara, dan banyak orang menjadi percaya yah nggak apa kan?? tapi kalau itu semata akalan manusia, tenang aja nggak akan bertahan lama kok.

2. kesuksesan kan bukan hanya kekayaan, dan harta benda. Berkat juga bukan selalu uang, dan jabatan??, semuanya itu kembali lagi cara sudut pandang kita.

Berkat bisa kesehatan yang Tuhan berikan, kesuksesan bisa kebahagiaan yang Tuhan berikan bagi kita, kalau kita tidak set pikiran kita untuk tidak UUD, kapan kita bisa bersyukur atas segala pemberian TUHAN??

Aku yakin setiap kita punya kasih karunia yang berbeda2, mungkin banyak dari kita nggak dapetin kekayaan, tetapi Tuhan beri kesehatan, umur panjang, atau kekuatan, biarpun anak TUHAN jadi kaya tetap mereka akan dituntut tanggung jawab lebih untuk hartanya, aku banyak liat anak Tuhan kaya, pelayanan lagi tapi keluarga khususnya anak2nya malah hancur, nggak jaminan kan???.

Jadi fokus yuk sama anugrah TUHAN yang diberikan ke kita, kita gali dan kembangkan.
chaty (JC fresh) , 26 July 2007 11:45:28

Kalau menurut saya kesuksesan dan kelimpahan juga tentunya menurut "pandangan Tuhan" bukan pandangan manusia.

kalau org yang mengikuti Firman Tuhan Pasti berhasil.... Ya dan Amin, tapi tentunya berhasil menurut pandangan Tuhan.

Bagi saya kesuksesan dan kelimpahan itu adalah adanya Sukacita dan Ucapan syukur dalam hati, kehadiran Tuhan dalam hidup saya.

Menjalankan Firman Tuhan, bukan hanya nanti terlihatnya atau kita nikmatinya tapi juga sekarang.
ma_donna (JC Fever) , 26 July 2007 11:15:20

[quote}"Vincent"

Terserah kamu mau bilang ini adalah Teorinya Tuhan. Tapi kenyataan di lapangan menyebutkan bahwa yang memproklamirkan teori ini adalah Andrew Carnegie ....


Ya ..memang krn aku lebih fokus kepada apa yang Tuhan katakan, dr pada doktrin doktrin manusia

teorinya Tuhan lebih indah, teruji dan memberikan kepastian
Ps 127:2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah--sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur

Pr 10:22 Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.


Ttp jangan lupa...
Mt 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Jos 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.

Aku amini janji Tuhan , aku perkatakan dengan iman bahwa aku telah menerima penggenapannya.

Tuhan memberkati

moe (JC Fever) , 25 July 2007 10:30:12

Carilah dahulu kerajaan Allah DAN Kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Bonus, man Smile
jon_sansiro (JC Palz) , 25 July 2007 09:55:44

benar... hidup di dalam Tuhan pasti akan diberikan kelimpahan. Ajak juga orang lain untuk hidup di dalam Tuhan, pasti kelimpahannya akan berkali lipat. Meski tidak dalam segi materi, tapi pasti ada juga dalam segi-segi yang lain.
ma_donna (JC Fever) , 25 July 2007 09:49:17

Temen-teman.....saya sering melihat tolak ukur seseorang tentang kebenaran menjalani Firman Tuhan selalu difokuskan dengan kesuksesan dan berkat yg berlimpah di dalam kehidupan sehari-hari. Benarkah demikian?

Memang "salah satunya" tanda orang yag hidup dlm kebenaran Firman Tuhan adalah berkat jasmani dan berkat rohani.

Aku katakan salah satu krn masih banyak tanda yang lain spt mujijat kesembuhan,dan berkat berkat yang lain.

Ttp jangan terbalik, setiap orang kaya pasti hidup dalm firman Tuhan, krn banyak orang yang tidak hidup dlm firman Tuhan ttp juga diberkati Tuhan ttp ada juga yang diberkati hantu .

Berkat Tuhan tidak hanya monopoli untuk orang benar saja, krn Allah itu pemelihara , Dia memberkati baik orang benar & orang yang belum dibenarkan

Contoh :

Di Televisi/radio/majalah atau sejenisnya cenderung dibuat contoh renungan dari orang tak punya menjadi orang yg punya atau bahkan menjadi kaya raya.

Bagaimana menurut sodara-sodara menanggapi hal ini? Apakah seseorang yg benar mengikuti dan menjalankan Firman Tuhan sudah pasti berhasil dalam segala hal yg bisa dinilai oleh Dunia ini?

Kalo menurut aku yah!Amin! Benar!

Krn Firman mengatakan demikian, jika tinggal dalm firman Tuhan, merenungkan dan melakukan Firman tsb,

Ps 1:2-3

tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Joh 15:7

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

Bahkan janji Tuhan itu diberikan juga pada keturunan orang benar:

Ps 37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

Atau...apakah kesuksesan di Dunia ini menjadi tolak ukur bahwa, seseorang adalah benar-benar menjalani kehendak Allah dan mendapat kehidupan yg berkelimpahan di dunia ini?

Berkat Rohani adalah yang nomor satu , ini tidak bisa ditukar degan apapun.

Ttp bukan berarti berkat jasmani tidak penting.

Tuhan rindu banget melimpahkan berkatNya, dia rindu banget anak2Nya tidak hidup terlunta lunta di dunia.

istilahnya yang tidak dianggap anakNya saja diberkati, koq malah anak sendiri di biarkan hidup terlunta lunta.

Mengapa Tuhan memberkan berkat?

spy kita bisa menjadi berkat buat orang lain, supaya kita bahagia, spy kita bisa andil dlm pekerjaan Tuhan mll gerejaNya.

Tapi...justru yg sering saya lihat, orang-orang yg benar menjalankan Firman Tuhan itu malah hidupnya biasa-biasa aja, tetapi mereka itu tetep bersukacita dan mensyukuri apa adanya dengan keadaannya.

Bagaimana dengan ini?

Kita tidak bisa menilai iman seseorang,

Siapa tahu, mereka beriman 'hidup sederhana' tidak menjadi soal yang penting selamat ikut Tuhan --> jadilah spt imanNya.

Ttp bisa juga meskipun mereka hidup sederhana ttp merasakan berlimpah kasih Tuhan.

Krn itu kita tidakbisa melihat dr lahiriahnya saja, krn banyak orang kaya ttp hidupnya merana, sakit sakitan apa ini disebut berlimpah?

Apakah menjalani kebenaran Firman Tuhan itu otomatis terlihat di Dunia ini atau nanti setelah kita mati? Saya bingung sekarang kok tolak ukur itu dilihat dari keadaan di dunia.

Tujuan utama kita menjalankan Kebenaran Firman Tuhan itu apa ya menurud saudara sekalian?

Apakah untuk : Kebutuhan di Dunia atau di Akhirat nanti?

Tolong temen-temen berikan masukan, kalo bisa sekalian ayat-ayat yg menguatkan.

Tuhan Memberkati.

Kita menjalani kebenaran Firman Tuhan krn:

Krn mengasihi Tuhan,

Tuhan telah terlebih dahulu memberikan kasihNya ketika kita masih berdosa.

Sbg rasa syukur kita kepada Tuhan, krn Tuhan sudah terlalu baik, meskipun semua yang kita lakukan tidak ada yang pantas untuk membalas kasih Tuhan.

Untuk memuliakan Tuhan biarlah melalui kita, orang boleh mengenal Tuhan (=menjadi saksi Tuhan)

Tuhan memberkati

Nah bagaimana pendapat sampean... mangsute pendapat anda..

No comments :

Post a Comment

Tiggalkan komentar anda termasuk kritik/saran,pertanyaan,pendapat,dsb. Kami akan menghapus coment yang menjurus pada SARA. Terimakasih, GBU.


Photobucket>
Pangkalan Bun akan dipenuhi kemuliaan.Amin