LANGIT DAN BUMI YANG BARU (wahyu 21)

Selama menantikan langit dan bumi yang baru,orang-orang yang diselamatkan akan berada di dalam sorga. Alkitab tidak menceritakan kepada kita berapa lama kita akan berada dalam sorga, sampai akhirnya turun dari sorga dan mendiami langit dan bumi yang baru. Tempat kediaman Allah (Kemah Allah). Pada bagian ini ada tiga gambaran yang diberikan firman Allah tentang gereja Tuhan yang sempurna yaitu;
= kota yang kudus
=Yerusalem yang baru
=pengantin yang berdandan untuk suaminya.
Ketiga istilah ini memberikan pengertian kepada kita tentang persekutuan yang tidak terpisahkan antara Yesus Kristus yaitu Tuhan dengan umatNya. Allah akan diam di tengah-tengah umatNya seperti seorang yang berdiam di sebuah kota (kemah), seperti seorang suami yang tinggal bersama dengan istrinya. Dalam kejadian 2:8 "selanjutynya Tuhan membuat taman di Eden di sebelah timur, disitulah ditempatkan manusia yang di bentukNya itu." Seperti Allah pada penciptaan langi dan bumi yang pertama, menempatkan manusia disebuah taman di Eden dengan formasi sebagai berikut; Lebih lanjut dikatakan dalam Wahyu 21:3 lalu aku mendengar suara yang nyaring dari tahta itu dan berkata; "lihatlah kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia ada bersama-sama dengan mereka. Mereka akan jadi umatNya dan Ia akan menjadi Allah mereka." Umat yang diselamatkan menjadi tempat/kemah kediaman Allah, dengan kata lain tempat kediama Allah berda di tengah-tengah umatNya. Sebagai formasi kemah Tabernakel ketika bangsa Israel di tengah padang gurun,Allah berdiam ditempat kudusNya, demikian pula formasi umat Allah pada waktu berada di langit dan bumi yang baru. Allah akan berdiam/menempati kemah kediamanNya,yaitu gereja yang sempurna sebagai ruang Maha Kudus bagi Allah. Yang disebut dalam Wahyu 21:2 sebagai KOTA YANG KUDUS,YERUSALAM YANG BARU dan MEMPELAI YANG TELAH SIAP BERDANDAN BAGI SUAMINYA.

Rencana Allah terlaksana dalam Yesus dan gerejaNya. Ketika Allah menciptakan manusia, Allah menyampaikan pesan atau tugas pada manusia (Kejadian 1:28). Tetapi manusia telah gagal melaksanakan perintah Allah. Manusia telah memenuhi bumi ini, tetapi kualitas bukanlah manusia-manusia seperti yang didambakan Allah, yaitu manusia rohani seperti dalam Maleaki 2:15.

Syukur kepada Allah, yang mengirimkan Yesus sebagai Adam terakhir, 1 Korintus 15:45. Yesus sebagai adam yang akhir telah mendapatkan mempelaiNya yang sempurna yang telah menggenapi rencana Allah sehingga melelui pernikahan antara Kristus dengan GerejaNya, lahirlah keturunan Illahi yang akan memenuhi dan berkuasa atas langit dan bumi yang baru seperti yang telah direncanakan Allah pada mulanya.